PROSPEK PROFESI GURU
PROSPEK
PROFESI GURU
Oleh : Mashuri Anwar
Guru
adalah sebuah profesi yang mempsiapkan sumber daya manusia untuk menyongsong
pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru dengan segala kemampuannya
dan daya upayanya mempersiapkan pembelajaran bagi peserta didiknya. Sehingga
tidak salah jika kita menempatkan guru sebagai salah satu kunci pembangunan
bangsa menjadi bangsa yang maju. Dapat dibayangkan jika guru tidak menempatkan
funsi sebagaimana mestinya, bangsa dan Negara ini akan tertinggal dalam
kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang kian waktu tidak terbendung lagi
perkembangannya.
Dokter
adalah sebuah profesi yang memberikan pelayanan kesehatan kepada sumber daya
manusia yang merupakan tenaga penggerak dalam menjalankan pembangunan. Tidak
bisa dibayangkan akibatnya jika dokter tidak memberikan pelayanan sebagaiman
mestinya.
Namun
sungguh disayangkan, dalam faktanya guru dan dokter dalam berbagai aspek sangat
berbeda sekali bagaikan langit dan bumi. Guru yang dikenal sebagai pahlawan
tanpa tanda jasa memang jasanya kurang dihargai.
Sementara
dokter secara ekonomi sudah tidak bisa dikatakan lagi dengan guru. Kita sudah
dapat melihat dokter mendapat fasilitas, tunjangan intensif dan lain-lain yang
menempatkan profesi dokter sebagai profesi yang layak dihargai dalam
masyarakat.
Banyak
guru disekolah tanpa ijazah kependidikan. Jika hal itu terjadi di dalam profesi
dokter, setiap sarjana dapat melakukan praktek
, berapa juta manusia yang akan menjadi korban malpraktek ?. sama halnya
jika sarjana dapat menjadi guru, terlebih yang tidak memiliki akta mengajar.
Maka akan ada berapa banyak lagi generasi kiata yang akan menjadi korban
miseducation ?.
Kita
sebagai insane kependidikan sangat mendukung program sertifikasi guru yang
dilakukan pemerintah. Kebijakan itu diharapkan dapat menstarakan guru untuk
enjadi lebih baik. Amiin. Kita tidak akan melihat lagi tayangan televisi “
eagle award “ yan menayangkan seorang kepala sekolah merangkap sebagai
pemulung. Ini adalah kenyataan akibat dari kurangnya penghargaan terhadap guru.
Bagaimana pendidikan akan berhasil jika guru masih mempunyai tujuan yang
beraneka ragam.
Nah
sekarang, bagaiana sikap guru terhadap profesinya sebagi guru agar fasilitasnya
semakin bermutu ? untuk ewujudkan efisiensi dan efektifitas proses
pembelajaran, ada dua hal yang sebaiknya dilakukan seorang guru.
Pertama,
menciptakan dan penataan suatu kondisi educatif yag nyaman, aman, dan tentram.
Hal ini menyangkut antara relasi guru dan murid terutama dalam proses
pembelajaran di kelas.
Kedua,
guru sebaiknya memiliki, memahami, menghayati dan mengimplementasikan perilaku
positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen ideal.
Hal
tersebut bia tercapai jika guru dapat menghayati profesi keguruanya. Ketika
guru sungguh dihayati sebagai rahmat, maka seorang guru bekerja dengan tulus
penuh syukur. Bekerja senantiasa berbuat baik dan menunjukan kemurahan hati
bertekad menjadi guru yang lebih baik lagi.
Sebagai
penerima amanah, guru terikat secara moral untuk mendidik muridnya hingga
mencapa kedewasaan biologis, psikologis dan spiritual sehngga guru bekerja
benar dengan penuh tanggung jawab.
Panggilan
hidup sebagai guru dipenuhi untuk menjawab suara sang pemanggil. Seorang guru
yang secara natural menghayati panggilan jiwanya akan sukses dalam melaksanakan
tugas panggilannya
Aktualisasi
diri akan terlaksana melalui pekerjaan, karena bekerja sebagai guru adalah
pengerahan energi idiologis, psikologis dan spiritual yang selain membentuk
karakter dan kompetensi, kita membuat sekat lahir dan batin sehingga dapat
berkembang secara maksimal.
Menghayati
guru sebagai ibadah membuat uru bekerja serius dan penuh kecintaaan. Karena
hakikat kecintaan ibadah adalah persembahan diri, penyerahan diri yang
dilandasi kesadaran mendalam dan serius bahwa kita berhutang cinta kepada Dia
yang kita puja, sehingga kita patut kita patut dengan sepenuh cinta pula.
Penghayatan
bahwa guru adalah seni akan mendatangkan suka cita dan kegembiraan hati dalam
bekerja yang memicu gagasan cerdas seorang guru untuk bekerja kreatif.
Menghayati guru sebagai kehormatan akan membuat guru bekerja dengan
sebaik-baiknya, mengedepankan mutu setinggi-tingginya dan menampilkan prestasi
sebagus-bagusnya.
Melayani
adalah pekerjaan yang mulia. Kerja yang berorientasi pada hal-hal mulia membuat
hidup kita menjadi lebih bermakna. Jadi sebagai guru, bekerjalah dengan penuh
jiwa melayani serta penuh kerendahan hati.
0 komentar: