Sabtu, 26 Januari 2013

PROSPEK PROFESI GURU


PROSPEK PROFESI GURU
Oleh : Mashuri Anwar

Guru adalah sebuah profesi yang mempsiapkan sumber daya manusia untuk menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru dengan segala kemampuannya dan daya upayanya mempersiapkan pembelajaran bagi peserta didiknya. Sehingga tidak salah jika kita menempatkan guru sebagai salah satu kunci pembangunan bangsa menjadi bangsa yang maju. Dapat dibayangkan jika guru tidak menempatkan funsi sebagaimana mestinya, bangsa dan Negara ini akan tertinggal dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang kian waktu tidak terbendung lagi perkembangannya.
Dokter adalah sebuah profesi yang memberikan pelayanan kesehatan kepada sumber daya manusia yang merupakan tenaga penggerak dalam menjalankan pembangunan. Tidak bisa dibayangkan akibatnya jika dokter tidak memberikan pelayanan sebagaiman mestinya.
Namun sungguh disayangkan, dalam faktanya guru dan dokter dalam berbagai aspek sangat berbeda sekali bagaikan langit dan bumi. Guru yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa memang jasanya kurang dihargai.
Sementara dokter secara ekonomi sudah tidak bisa dikatakan lagi dengan guru. Kita sudah dapat melihat dokter mendapat fasilitas, tunjangan intensif dan lain-lain yang menempatkan profesi dokter sebagai profesi yang layak dihargai dalam masyarakat.
Banyak guru disekolah tanpa ijazah kependidikan. Jika hal itu terjadi di dalam profesi dokter, setiap sarjana dapat melakukan praktek  , berapa juta manusia yang akan menjadi korban malpraktek ?. sama halnya jika sarjana dapat menjadi guru, terlebih yang tidak memiliki akta mengajar. Maka akan ada berapa banyak lagi generasi kiata yang akan menjadi korban miseducation ?.
Kita sebagai insane kependidikan sangat mendukung program sertifikasi guru yang dilakukan pemerintah. Kebijakan itu diharapkan dapat menstarakan guru untuk enjadi lebih baik. Amiin. Kita tidak akan melihat lagi tayangan televisi “ eagle award “ yan menayangkan seorang kepala sekolah merangkap sebagai pemulung. Ini adalah kenyataan akibat dari kurangnya penghargaan terhadap guru. Bagaimana pendidikan akan berhasil jika guru masih mempunyai tujuan yang beraneka ragam.
Nah sekarang, bagaiana sikap guru terhadap profesinya sebagi guru agar fasilitasnya semakin bermutu ? untuk ewujudkan efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran, ada dua hal yang sebaiknya dilakukan seorang guru.
Pertama, menciptakan dan penataan suatu kondisi educatif yag nyaman, aman, dan tentram. Hal ini menyangkut antara relasi guru dan murid terutama dalam proses pembelajaran di kelas.
Kedua, guru sebaiknya memiliki, memahami, menghayati dan mengimplementasikan perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen ideal.
Hal tersebut bia tercapai jika guru dapat menghayati profesi keguruanya. Ketika guru sungguh dihayati sebagai rahmat, maka seorang guru bekerja dengan tulus penuh syukur. Bekerja senantiasa berbuat baik dan menunjukan kemurahan hati bertekad menjadi guru yang lebih baik lagi.
Sebagai penerima amanah, guru terikat secara moral untuk mendidik muridnya hingga mencapa kedewasaan biologis, psikologis dan spiritual sehngga guru bekerja benar dengan penuh tanggung jawab.
Panggilan hidup sebagai guru dipenuhi untuk menjawab suara sang pemanggil. Seorang guru yang secara natural menghayati panggilan jiwanya akan sukses dalam melaksanakan tugas panggilannya
Aktualisasi diri akan terlaksana melalui pekerjaan, karena bekerja sebagai guru adalah pengerahan energi idiologis, psikologis dan spiritual yang selain membentuk karakter dan kompetensi, kita membuat sekat lahir dan batin sehingga dapat berkembang secara maksimal.
Menghayati guru sebagai ibadah membuat uru bekerja serius dan penuh kecintaaan. Karena hakikat kecintaan ibadah adalah persembahan diri, penyerahan diri yang dilandasi kesadaran mendalam dan serius bahwa kita berhutang cinta kepada Dia yang kita puja, sehingga kita patut kita patut dengan sepenuh cinta pula.
Penghayatan bahwa guru adalah seni akan mendatangkan suka cita dan kegembiraan hati dalam bekerja yang memicu gagasan cerdas seorang guru untuk bekerja kreatif. Menghayati guru sebagai kehormatan akan membuat guru bekerja dengan sebaik-baiknya, mengedepankan mutu setinggi-tingginya dan menampilkan prestasi sebagus-bagusnya.
Melayani adalah pekerjaan yang mulia. Kerja yang berorientasi pada hal-hal mulia membuat hidup kita menjadi lebih bermakna. Jadi sebagai guru, bekerjalah dengan penuh jiwa melayani serta penuh kerendahan hati.

0 komentar: